Monday, June 6, 2011

Tinggi pohon tua

Sebuah pohon tua tumbuh separa meninggi di pingir sebuah jalan. Jalan yang hanya muat-muat untuk kereta kecil seperti myV laluinya. Pohon itu sekarang kelihatan kaku mendiam. Begitu juga dengan dedaun yang terpasang. Adakala melambai sedikit-sedikit ditiup angin malas pagi ini. Di antara dedaun, tidaklah semua yang hijau dan muda. Ada di suku yang lain, kelihatan dedaun yang mati, hanya menunggu waktu untuk berguguran di atas jalan kecil ini.

Di balik pandangan pohon itu, ada yang lebih tinggi mencakar langit. Bukan pohon lagi, tapi sebuah bangunan melambangkan jati diri negara. Bangunan berkembar. Jadi, apa kaitannya dengan dua perkara yang tinggi ini?

Disebalik ketinggian pohon, ada erti tersirat zahir di pandangan mata umum. Zahirnya tentang usia pohon itu menumbuh. Meski tak terhitung pada yang baru melihatnya. Pasti juga dapat teragak bahawa pohon itu telah lanjut mencapi usia tua. Pohon tua keras batangnya. Namun lembut di setiap genap tumbuhan dedaun di ranting. Tumbuh menunduk berzikir kepada Pencipta.

Di kala angin bertiup, terlihat jelas dedaun mengucapkan kesyukuran yang tak terhingga. Melambai lembut di waktu angin malas. Melambai keras di waktu angin rajin. Terhubung antara satu sama lain betapa kukuhnya silaturahim antara keduanya. Bagi yang memerhatikan dengan jelas. Pergerakan dua sumber alam ini amat menyentuh kalbu dan terikut mengingati Yang Maha Esa di waktu kita hampir terlupa. 

Bermohonlah pada Allah, agar kita sentiasa tempatkan ingatan yang lanjut padaNYA. Agar hidup aman dalam hati yang damai kerana pastinya Allah sentiasa akan ingat pada kita lebih dari usaha kita mengingatiNYA. Usah beralasan sibuk bekerja dijadikan dinding lupa. Usah beralaskan sibuk itu ini dijadikan tawanan dunia. 

Bagi yang tinggi di belakang pohon itu, sebuah menara mencakar langit. Ternama dan dikenali satu pusingan dunia. Berhasil memberi keharuman pada negara dan tempias harumnya terkena pada kita, sebagai rakyat yang diketahui umum, kaya dengan budi bahasa dan tatasusila adat. Menunjukkan juga tentang kemajuan yan telah kita gapai bersama-sama pemimpin yang bijaksana.

Namun, dapatkah kita samakan ketinggian ini dengan sebuah ketingian pohon yang lebih jauh kecil dari menara ternama ini? Seandainya itu terjadi, Alhamdulillah. Mudah-mudahan redha Allah sentiasa mengiringi kita menempuh kehidupan di dunia dan juga di akhirat. Kehidupan yang penuh dengan dugaan dan cabaran sebagai hamba Allah. Hamba yang akan dinilai dan di hisap segala amal yang telah diperbuat sewaktu-waktu yang telah diberi di dunia ini. Sama-sama kita berdoa agar dapat pergunakan sisa umur ini dengan sebaiknya. Ingatlah Dia yang sentiasa Memerhatikan kita walau di mana kita berada.
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Di selingi sekedar interupsi

Mencari rezeki mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara adzan
Kembali tersungkur hamba 

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan lepas kening hamba
Mengingat Dikau sepenuhnya
Mengingat Dikau sepenuhnya