Saturday, October 22, 2011

Hujan semalam

Ketika hujan di luar jendela memerangkap heningnya malam, lenaku terpaku dengan deraian air yang menyenangkan jiwa. Betapa kejolak rasa membungkam hati. Membaluti hati yang semahu-mahunya merindui seseorang. 

Apakah di sana merindui aku seperti aku merindui dia di sini. Risaunya fikiran ini bila mengenangkanmu yang diam jauh di sana. Semoga keadaanmu baik-baik dan aman tidak terasa hampa atau sedih menduka.

Aku masih menunggumu. Mencari jalan yang terbaik agar bahagia dan selesa yang dirasa bersama dulu dapat kembali mekar hingga ke akhir waktu. Untukmu, aku setia menjadi teman hidup yang semahunya melihat kamu sentiasa bahagia di sisiku...

Ketika hening malam terbungkam oleh deraian air hujan di luar jendela itu. Hatiku berasa nyaman dan juga terpaku dengan lamunan yang tiba-tiba hadir. Hati dibaluti oleh sebuah rasa. Rasa perih dan sedih.  Dan itu membuatkan mata ini semahu-mahunya meleraikan butir-butir permata sepertinya hujan di luar sana.

Resahku memberi seribu kata. Dari seribu kata menjadi simpulan bicara. Rindu. Aku amat merindui kamu di sana. Betapa aku melihat kembali cerita dulu. Apakah masih tetap sama seperti apa yang telah kita jalani saat ini?

Apakah jua di sana sama rasakan apa yang telah aku rasakan padamu. Rindu itu masih tetap milikmu. Milik seseorang yang amat aku sayangi. Seandainya masih diri ini menjadi sudinya hatimu. Aku akan tetap berdiri di sisimu hingga ke akhir waktu. 

Sungguh nanti, hujan malam ini akan reda jua. Tetap akan aku pertahankan perasaan ini hingga ke hari tua. Bersamamu, selalu aku doakan ke hadrat Ilahi. Agar terlaksana apa yang aku ingini selama ini.
insyaAllah




No comments: